17 Juli 2025 /
595 Viewers

Penguatan PAUD HI Model di Sumba Barat, Komitmen Pemerintah Desa Jadi Kunci Keberlanjutan

Sumba Barat, 17 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Sumba Barat terus memperkuat penyelenggaraan layanan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) melalui evaluasi menyeluruh yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan komitmen aktif pemerintah desa. Evaluasi ini menjadi bagian dari upaya mengembangkan satuan PAUD HI Model yang berkualitas dan berkelanjutan di tingkat desa.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Sosial Budaya (Pensosbud) Bapelitbangda selaku leading sector PAUD HI menegaskan bahwa keberhasilan PAUD HI sangat bergantung pada keterlibatan semua pihak, terutama pemerintah desa sebagai pengambil keputusan di tingkat lokal. “PAUD HI hanya dapat terwujud jika seluruh pihak mengambil peran aktif. Pemerintah desa memegang peran strategis dalam memastikan program ini berjalan efektif,” ujarnya.

PAUD HI telah menjadi indikator prioritas dalam dokumen RPJMD Kabupaten Sumba Barat. Bapelitbangda bertugas merencanakan anggaran, sementara implementasi layanan dilakukan oleh masing-masing OPD sesuai lima layanan utama: pendidikan (DPKO), pengasuhan (DP5A), kesehatan (Dinkes), perlindungan dan kesejahteraan (DP5A dan Disdukcapil).

Selama April hingga Juni 2025, Bapelitbangda bersama mitra telah melakukan penguatan terhadap lima PAUD HI Model melalui pelatihan tim gugus tugas desa, kepala satuan PAUD, tenaga pendidik, serta monitoring dan pendampingan intensif. Kelima satuan tersebut adalah: PAUD Imanuel (Kota), PAUD Sayang Anak (Loli), TK Ngindi Ate (Tanarighu), TK Kr. Kabukarudi (Lamboya), dan TK Golgota (Wanukaka).

Fasilitator PAUD HI, Wiwi Kancanawati, S.Pd., Gr. dan Yoice Keke M. Dima, S.Pd., Gr., dalam pemaparan hasil monitoring menyampaikan bahwa satuan pendidikan perlu meningkatkan komitmen dalam menindaklanjuti Rencana Tindak Lanjut (RTL), serta menunjukkan partisipasi aktif selama proses monitoring. Evaluasi ini juga menggarisbawahi pentingnya kehadiran pengelola PAUD dalam setiap proses pendampingan agar perubahan berjalan terarah dan terpantau.

Pertemuan evaluasi melibatkan tim gugus tugas PAUD HI dari kabupaten dan desa, termasuk unsur Dinas Pendidikan, pengawas TK, fasilitator, kepala desa, Bunda PAUD desa, pengelola PAUD, dan tenaga pendidik. Evaluasi ini menjadi ruang belajar bersama untuk memperbaiki kelemahan, memperkuat strategi, serta merumuskan langkah-langkah konkret di tingkat desa.

Kepala Desa Hupumada, Habel H. Anakaka, menegaskan bahwa pemerintah desa memiliki peran penting dalam menjaga kualitas layanan PAUD HI. “Kami siap melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin. TK Golgota telah kami dukung melalui penganggaran APE luar sebagai wujud komitmen desa,” ujarnya optimis.

Sementara itu, Kepala Desa Dokakaka menyatakan kesiapan pemerintah desa dalam mengakomodasi kebutuhan PAUD HI. “Selama sesuai regulasi, kebutuhan PAUD akan kami akomodir. Ini adalah komitmen bersama untuk memastikan layanan berkualitas bagi anak-anak desa,” tambahnya.

Pembelajaran utama dari proses evaluasi ini adalah pentingnya konsistensi dukungan pemerintah desa, baik dalam penganggaran, kehadiran, maupun pengambilan keputusan. Selain itu, keaktifan satuan PAUD dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil pendampingan menjadi kunci terciptanya praktik baik yang dapat direplikasi.

Bapelitbangda menekankan bahwa memperkuat PAUD HI Model merupakan strategi untuk memastikan keberlanjutan layanan sekaligus menciptakan sistem yang dapat direplikasi oleh satuan PAUD lainnya di Kabupaten Sumba Barat. Evaluasi ini menjadi pijakan untuk membangun PAUD HI yang inklusif, terintegrasi, dan responsif terhadap kebutuhan anak dan masyarakat di tingkat desa. (SI/Education/AL)