06 Oktober 2023 /
279 Viewers

Anak dan Remaja Sumba Barat Menginisiasi Aksi Mitigasi Perubahan Iklim

Program aksi mitigasi perubahan iklim yang diinisiasi oleh orang dewasa sudah biasa, tetapi yang diinisiasi oleh anak dan remaja adalah aksi yang tidak biasa alias luar biasa. Mengapa anak dan remaja? Dasar pemikirannya, mereka adalah pemilik masa depan, mereka harus mempersiapkan lingkungan yang nyaman agar bisa tetap aktif tanpa kehilangan hak-hak karena adanya perubahan iklim. Inisiasi ini didasari berbagai alasan rasional. Bahwa, Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2021, menempatkan Sumba Barat dalam kabupaten dengan tingkat kerentanan tinggi. Sembilan (9) dari indikator indeks kerentanan nasional, tujuh (7) diantaranya terpetakan/terindentifikasi sering terjadi di Sumba Barat. Kerentanan dimaksud dalam bentuk: banjir, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, gelombang ekstrim dan abrasi, kekeringan dan cuaca ekstrim. Berdasarkan skala risiko dua (2) dari indeks kerentanan tergolong dalam kategori beresiko sedang, sedangkan lima (5) diantaranya tergolong berisiko tinggi. Sementara itu, laporan BMKG, suhu (permukaan) mengalami kenaikan mencapai 0,0290 C per tahun, dan curah hujan mengalami peningkatan yang berpotensi munculnya bencana meteorologi.

Sebagai respon terhadap isu tersebut, Perkumpulan Stimulant Institute sebagai mitra Save The Children, melalui tema program Building Resilient and Safe Future Generation (BESTARI) telah menggagas sebuah program aksi “Remaja Berdaya Bumi Sehat dan Ceria”. Merupakan program kolaborasi bersama Forum Anak Daerah Sumba Barat.

Program ini akan bekerja pada dua aras aksi, yaitu: perubahan mindset dan tindakan dikalangan anak dan remaja. Pada aras perubahan mindset akan dilakukan melalui serangkaian kegiatan, antara lain: diskusi kritis, lomba menulis, lomba podcast yang berhubungan dengan isu perubahan iklim. Pada aras aksi mendorong anak dan remaja melakukan praktik-praktik hidup bersahabat dengan lingkungan untuk tercapainya sebuah bumi yang aman untuk mereka dimasa depan, dalam bentuk kegiatan penanaman dan penamaan pohon, pembuatan biopori dan pengelolaan sampah organik.

Sebagai titik awal implementasi program, telah dilakukan serangkaian kegiatan dalam bentuk pertemuan stakeholder yang menginspirasi (inspiring stakeholders meeting) mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan/Sekolah dan Desa/Komunitas. Kegiatan dimaksud berlangsung selama, tanggal 18, 20-21 dan 29 September. Serangkain pertemuan yang dilakukan merupakan bentuk ideasi aktivitas untuk menemukan kesamaan ide dan tindakan terkait dengan isu perubahan iklim dan aksi mitigasi yang dapat dilakukan bersama.