27 Mei 2025 /
1134 Viewers

Festival Literasi: Ekosistem Berkarya, Anak Berdaya

Waikabubak, 27 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) dan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei), Stimulant Institute bersama Save the Children Indonesia dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) Kabupaten Sumba Barat, serta didukung oleh Bank NTT cabang Waikabubak, menyelenggarakan Festival Literasi Tingkat Sekolah Dasar dengan tema “Ekosistem Berkarya, Anak Berdaya.”

Festival ini bertujuan mendorong kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat sistem pendidikan dasar, meningkatkan keberdayaan anak melalui aktivitas literasi dan numerasi yang menyenangkan, serta menguatkan peran orang tua dan komunitas dalam mendukung pendidikan dan perlindungan anak.

Acara berlangsung di aula Alfa Omega Waikabubak dan secara resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Imanuel M. Anie, M.Si, mewakili Bupati Sumba Barat. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya literasi sebagai pondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. “Festival ini bukan sekadar ajang selebrasi, melainkan momentum strategis untuk menumbuhkan budaya baca dan tulis, khususnya bagi peserta didik,” ujarnya.

Pimpinan Bank NTT cabang Waikabubak, Marthin Sooai, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara Bank NTT, Stimulant Institute, dan Save the Children Indonesia. Ia berharap kemitraan ini terus berlanjut dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan anak-anak di Sumba Barat sesuai peran masing-masing lembaga.

Direktur Stimulant Institute, Stepanus Makambombu, menyoroti pentingnya festival ini dengan latar belakang rapor pendidikan Sumba Barat yang masih berada di peringkat tiga dari bawah. Ia menekankan peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas tenaga pengajar guna mendorong capaian literasi dan numerasi anak. “Tema ‘Ekosistem Berkarya, Anak Berdaya’ mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Festival ini hadir untuk mendukung aksi literasi dan numerasi di tingkat Sekolah Dasar,” jelasnya.

Festival ini diikuti oleh Sekolah Dasar di Kabupaten Sumba Barat dan terbuka untuk peserta didik kelas I hingga IV, termasuk guru dan orang tua. Kolaborasi ini menegaskan bahwa penguatan literasi adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya guru dan orang tua, tetapi seluruh pihak yang berpotensi berperan aktif demi menciptakan generasi unggul sebagai penerus bangsa. (Red/SI)