Waikabubak, 1 Agustus 2025. Upaya memperkuat kualitas pengasuhan anak usia dini terus digalakkan melalui peningkatan kapasitas para fasilitator. Salah satu langkah strategis dilakukan oleh Stimulant Institute yang bekerjasama dengan Bapelitbangda, sebagai leading sector PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) Kabupaten Sumba Barat, dengan menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Parenting New Approach. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Rumah Belajar Sumba ini berhasil memberikan pemahaman dan keterampilan praktis kepada sembilan peserta yang berasal dari berbagai unsur teknis, seperti pengawas TK, perwakilan Bapelitbangda, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Pelatihan ini menekankan pendekatan pengasuhan berbasis relasi positif antara orang tua dan anak, yakni pengasuhan yang hangat, empatik, serta menjunjung komunikasi tanpa kekerasan. Melalui metode interaktif seperti diskusi kelompok, simulasi, dan refleksi pengalaman pribadi, para peserta didorong untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pendekatan pengasuhan yang lebih responsif terhadap kebutuhan emosional anak. Materi pelatihan yang dibawakan oleh Yoice Keke M. Dima, S.Pd., Gr. dan Wiwik Kancanawati, S.Pd., Gr., memberikan wawasan praktis tentang bagaimana orang tua dapat mengelola stres serta menghadirkan pola pengasuhan yang mendukung perkembangan karakter anak sejak usia dini.
Dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Barat, Samuel Kali Kulla, S.Pd., M.Pd., pelatihan ini juga menjadi momentum penguatan komitmen lintas sektor terhadap pentingnya keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak, dan bahwa suasana rumah yang hangat dan komunikatif sangat menentukan keberhasilan pendidikan sejak usia dini.
Salah satu pembelajaran penting dari pelatihan ini adalah kesadaran peserta akan pentingnya peran fasilitator dalam mendampingi orang tua, tidak hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial di lingkungan mereka. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam merancang rencana tindak lanjut untuk mendampingi kelas parenting di komunitas masing-masing, sehingga materi yang diperoleh dapat segera diterapkan di satuan PAUD dan TK mereka.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas layanan pengasuhan anak usia dini di Sumba Barat. Selain memperkaya pemahaman peserta, pelatihan ini juga membuka ruang kolaborasi antarlembaga dan memperkuat ekosistem pendidikan anak berbasis komunitas yang lebih empatik, komunikatif, dan mendukung pertumbuhan optimal anak. (SI/AL)