Metode dan media belajar mendukung peningkatan literasi anak. Pernyataan ini dapat diterima dan diterapkan, apabila dapat divalidasi melalui pelaksanaan dan pendampingan.
Stimulant Institute mitra Save the Children saat ini sedang melaksanakan program Basic Education (BE) di 47 SD intervensi. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Reading Fun Activity (RFA) atau kegiatan membaca yang menyenangkan. RFA merupakan salah satu pendekatan berbasis sekolah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi anak. Dalam pelaksanaannya, berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Sumba Barat. Peserta didik kelas 2 dan 3 SD dengan kesulitan literasi menjadi target kegiatan tersebut. Penentuan target dilakukan oleh Guru kelas berdasarkan pemetaan kemampuan literasi. Hasil pemetaan, dipilih 20 anak dengan keterbatasan literasi terendah. Dua mentor mendampingi anak-anak terpilih selepas KBM. Durasi RFA 120 menit per pertemuan. Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak bulan April 2023.
Pelaksanaan RFA mendapat dukungan dari orangtua anak. Bahkan walaupun sekolah telah menyediakan snack, orangtua masih membekali anak dengan makan siang. Selain itu, orangtua yang tidak melek literasi terus berusaha mendampingi anaknya saat berada di rumah. Dilakukan melalui anggota keluarga lainnya (kakak).
Hasil pantauan RFA oleh tim program, mulai memperlihatkan progress yang cukup signifikan. Data menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan literasi sebesar 16% atau 152 anak dari 931 anak (8/2023). Jika dibandingkan dengan data awal (April), kemampuan literasi anak masih 0%. Praktik baik diperlihatkan, oleh salah satu SD intervensi. Sejak pendampingan RFA pada bulan April hingga Juli, Sekolah tersebut tidak mengalami progress. Saat diidentifikasi, faktor Bahasa menjadi kendala pada anak. Peserta target RFA tidak memahami bahasa Indonesia yang digunakan oleh mentor. Terhadap kendala ini, tim BE melakukan koordinasi dan komunikasi dengan kepala sekolah. Disepakati untuk mengganti mentor yang mampu berbahasa lokal/daerah. Hasilnya cukup mengejutkan. 65% atau 13 anak di Sekolah tersebut meningkat kemampuan literasinya pada level pengetahuan huruf. Hal ini tercapai setelah menggunakan Bahasa daerah.
Hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Guru perlu melakukan identifikasi faktor internal pada anak yang berpengaruh terhadap cara belajarnya. Bagi tim program, hasil ini dijadikan acuan untuk melakukan pendampingan RFA kepada mentor. Bertujuan untuk identifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi cara belajar anak. Sehingga dalam implementasinya, metode dan media yang digunakan dapat menjawab kebutuhan anak.