Perubahan Iklim yang mengarah pada krisis iklim sedang melanda bumi. Kenaikan permukaan air laut, peningkatan frekuensi dan tingkat keparahan kebakaran hutan, banjir, kekeringan, dan badai tropis, perubahan jumlah, waktu, dan distribusi hujan, salju, dan limpasan air, serta gangguan terhadap ekosistem laut pesisir dan ekosistem lainnya merupakan dampak dari krisis iklim. Lebih jauh, hal-hal di atas berdampak pada kesehatan manusia, ternak, dan lingkungan, selain iklim lokal, sistem pertanian, dan ekosistem darat (Kumar et al., 2023). Untuk membangun dan menumbuhkan kesadaran ekologi terhadap krisis iklim berbagai upaya dari berbagai pihak tidak pernah putus untuk dilakukan. Salah satunya melalui proses edukasi dini dan literasi ekologi pada anak yang dilakukan pada tingkat lokal.
Perkumpulan Stimulant Institute Sumba, melalui program Bangun Generasi Tangguh dan Mandiri (BESTARI) yang didukung Save the Children telah mendorong dan memfasilitasi anak muda dan remaja untuk berpartisipasi dalam membangun literasi ekologi sejak dini. Salah satu produk dari kegiatan tersebut adalah terdokumentasinya Buku karya dari 20 anak muda Sumba yang disuarakan dalam bentuk artikel, opini, tulisan puistis dan cerita pendek sebagai representasi suara kepedulian mereka terhadap krisis iklim yang sedang melanda bumi. Ekspresi mereka menceritakan keprihatinan anak muda kepada publik tentang bumi kita yang sedang sakit. Berbagai bentuk keserakahan manusia mengeksploitasi alam untuk keuntungan pribadi yang mengorbankan alam tertuang dalam berbagai bentuk tulisan mereka. Membaca dan memaknai karya mereka, menunjukkan bahwa kepedulian terhadap alam sudah ada dalam diri mereka. Mereka hanya membutuhkan wadah dan ruang untuk mengekspresikan kepedulian tersebut. Ketika ruang itu terbuka melalui program BESTARI mereka menyambutnya dengan antusias melalui karya dan tindakan nyata (SI).