07 Maret 2025 /
713 Viewers

Sinkronisasi Agenda KREASI: Stimulant Institute Jangkau Sekolah dan Desa Target

Morotai, 7 Maret 2025. Bertempat di aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pulau Morotai, Stimulant Institute bersama Save the Children melaksanakan pertemuan koordinasi dan sinkronisasi agenda KREASI bersama sekolah dan desa target intervensi. Agenda ini bertujuan untuk menginformasikan program KREASI kepada pemangku kepentingan sekolah dan desa, sekaligus membangun komitmen para pihak untuk memberikan kontribusi aktif atas penyelenggaraan program. Dukungan pemangku kepentingan ditandai dengan penerbitan SK sekolah target oleh pemerintah kabupaten, dan terdokumentasinya peta timeline aktivitas berbasis sekolah dan komunitas.

Plt Kepala Dinas Dikbud Bapak Drs. Hi. A. Tajak Lotar, M.Si turut hadir dan memberikan arahan kepada 20 kepala sekolah SD/MI, 8 pengelola PAUD/TK/RA, dan 20 kepala desa. Dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran KREASI memberi semangat kepada kita semua untuk memikirkan dan mencari solusi terbaik dalam meningkatkan capaian rapor pendidikan. “program ini amanah dan Dikdasmen dan Kemenag Pusat. Capaian rapor pendidikan Morotai sangat rendah!, dan ini masalah kita semua. Oleh sebabnya kita semua memiliki tanggungjawab untuk mengambil peran dalam implementasi KREASI!”, tegasnya menutup arahan.

Selain peserta lokus intervensi, turut hadir dekan FKIP Universitas Pasifik (Unipas) Morotai Bapak Fahmi Jagona. Partisipasi Unipas sebagai bagian dari ekosistem pendidikan Morotai. Di hari sebelumnya (6/3), tim KREASI bersama Unipas melaksanakan pelatihan enumerator asesmen literasi peserta didik, pemahaman Deep Learning tenaga pengajar, dan penerapan isu perlindungan anak di sekolah dan komunitas. Hasil penilaian, akan digunakan untuk mengembangkan strategi implementasi program berbasis kebutuhan oleh KREASI. Asesmen akan dilakukan oleh enumerator terlatih pada tanggal 10-15 Maret 2025. Dalam pertemuan sinkronisasi agenda KREASI, kami menginformasikan kepada kepala sekolah dan kepala desa untuk menetapkan tanggal pelaksanaan survei.

Stimulant Institute yang diwakili oleh Librianus Lake Coordinator Program menjelaskan bahwa rangkaian aktivitas KREASI wajib dikomunikasikan kepada actor kunci untuk menyesuaikan dan memastikan aktivitas yang dilakukan tidak menganggu kalender pendidikan. “kapasitas dan kualitas guru, berkontribusi terhadap capaian rapor pendidikan!. Dalam waktu dekat, KREASI akan melaksanakan penguatan kapasitas yang berfokus pada berfokus pada literasi, numerasi, PAUD, dan kepimpinan kepala sekolah. Pelatihan akan diberikan kepada Master Teacher (MT) SD, PAUD, dan Kepala Sekolah. Saat ini kami sedang melakukan penjaringan terbuka bagi sumber daya local bidang pendidikan untuk menempati posisi MT, yang nantinya wajib melakukan pengimbasan kepada guru-guru di sekolah, PKG dan KKG” ujarnya.  

Libri juga menambahkan bahwa selain pendidikan, isu perlindungan anak, GEDSI dan perubahan iklim akan dilebur dalam rangkaian aktivitas program KREASI. Untuk memaksimalkan peran dan fungsi TPPK sekolah dan PATBM desa dalam penerapan isu perlindungan anak, akan dikapasitasi melalui pelatihan manajemen kasus. Materi ini dapat membantu kelompok kerja untuk satukan langkah dan aksi cegah kekerasan terhadap anak berbasis sekolah dan komunitas. (SI/Red)