13 Juli 2023 /
596 Viewers

Komunitas Anak Penulis Sumba: Prosais Masa Depan Sumba Barat

Partisipasi merupakan salah satu hak dasar anak yang harus dipenuhi oleh pemerintah, keluarga dan masyarakat. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2011 tentang Kebijakan Partisipasi Anak dalam Pembangunan pasal 1 ayat 2 menjelaskan bahwa, “Partisipasi Anak adalah keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya dan dilaksanakan atas kesadaran, pemahaman serta kemauan bersama sehingga anak dapat menikmati hasil atau mendapatkan manfaat dari keputusan tersebut”.

Untuk menjawab amanat regulasi tersebut, pada tahun 2022 Perkumpulan Stimulant Institute Sumba mitra Save the Children menfasilitasi pembentukan wadah Komunitas Anak Penulis Sumba (KAPS). KAPS merupakan wadah bagi anak untuk menyalurkan minat dan bakat melalui menulis cerita dan desain. Komunitas ini terdiri dari 30 anak (19 P, 11L) dari jenjang SD, SMP dan SMK. Penyediaan wadah ini merupakan salah satu tindak lanjut dari kegiatan lomba literasi yang telah dilakukan pada tahun 2020-2022. Tingkat partisipasi dan antusiasme anak-anak Sumba dalam menulis cukup tinggi. Hal ini terbukti dari hasil penilaian pada lomba literasi sebelumnya, 80 persen dari 3000 anak yang berpartisipasi dalam kegiatan lomba literasi, mampu untuk menghasilkan cerita yang ditulis oleh anak sendiri sedangkan sisanya mengambil cerita dari internet. Selanjutnya, pada bulan April 2023, telah diselenggarakan pelatihan bagi KAPS yang dilanjutkan dengan pendampingan regular setiap bulan. Melalui rangkaian aktifitas tersebut, KAPS telah mampu menghasilkan tulisan dan desain gambar yang siap untuk dipublikasi. Selanjutnya, hasil karya anak akan dikompilasi menjadi buku cerita anak Sumba. Kegiatan ini sangat berdampak positif bagi anak. Erlichya Kutika, 14 tahun, menyatakan “mengikuti kegiatan pelatihan saya mendapat pengalaman baru, saya dilatih untuk berpikir kristis dan kreatif dalam membuat cerita”.