31 Juli 2025 /
466 Viewers

Membangun Morotai yang Setara dan Inklusif melalui Pelatihan GEDSI

Morotai, 31 Juli 2025 — Upaya menjadikan Morotai sebagai kabupaten yang lebih inklusif mulai diwujudkan melalui pelatihan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) yang diselenggarakan oleh Stimulant Institute melalui program KREASI. Kegiatan ini bertujuan membekali para pemangku kepentingan termasuk guru, lembaga bantuan hukum lokal, serta dinas terkait dengan pemahaman dan pendekatan GEDSI untuk diterapkan dalam lingkungan kerja dan masyarakat.

Selama dua hari pelatihan, peserta diperkenalkan pada konsep dasar GEDSI dan pentingnya menciptakan ruang yang adil serta setara bagi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Mereka mulai memahami bahwa kesetaraan bukan berarti meniadakan peran tertentu, tetapi memberikan kesempatan yang setara tanpa diskriminasi.

Peserta mengakui bahwa pendekatan GEDSI masih relatif baru di Morotai. Namun, mereka mencatat adanya kemajuan, khususnya terkait peningkatan akses perempuan di sektor pendidikan dan karier. Meskipun demikian, ketimpangan masih dirasakan, terutama di desa-desa yang masih kuat mempertahankan budaya patriarki dan pemahaman keliru bahwa kesetaraan bertentangan dengan nilai agama.

Sementara itu, isu disabilitas dan inklusi sosial menjadi pembelajaran baru bagi sebagian besar peserta. Selama ini, penyandang disabilitas di Morotai cenderung hanya mendapat perhatian melalui bantuan sosial, tanpa pendekatan yang memperhatikan kebutuhan spesifik mereka secara menyeluruh. Keterbatasan fasilitas, minimnya sekolah luar biasa, dan ketiadaan regulasi perlindungan hak disabilitas di daerah menjadi tantangan nyata yang diidentifikasi dalam pelatihan ini.

Fasilitator pelatihan, Febriana Pratiwi, menekankan pentingnya perubahan cara pandang terhadap penyandang disabilitas. “Penyandang disabilitas bukan objek belas kasihan, bukan ‘orang cacat’ atau ‘berkekurangan’. Mereka memiliki hambatan, bukan kekurangan, dan memiliki hak yang wajib dipenuhi,” tegasnya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal untuk membangun kesadaran kritis dan komitmen bersama dalam menerapkan prinsip GEDSI pada program-program dan kebijakan lokal. Dengan pemahaman yang lebih baik, peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menyebarluaskan nilai-nilai GEDSI, terutama kepada guru-guru lain di sekolah-sekolah intervensi program KREASI, sehingga prinsip inklusi dapat dikenalkan sejak dini kepada anak-anak. (SI/ Red)