Hasil assesment program percepatan keaksaraan (Literacy Boost) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa ketrampilan literasi anak kelas rendah pada level membaca lancar dan membaca pemahaman masih perlu ditingkatkan. Hasil ini diperkuat dengan pernyataan dari kepala Bapelitbangda Sumba Barat saat pertemuan di Aula Setda bahwa saat ini hanya 0,7 % atau 7 dari 91 SD dikabupaten Sumba Barat layak literasi.
Menanggapi hal ini, Perkumpulan Stimulant Institute mitra Save the Children bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (DPKO) melakukan workshop pendekatan percepatan keaksaraan “Kegiatan Membaca yang Menyenangkan” melibatkan 94 guru dari 47 SD dampingan Sponsorship. Workshop ini bertujuan untuk menyampaikan konsep belajar yang menyenangkan dan mekanisme pendekatan keaksaraan berbasis sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 batch dan difasilitasi oleh koordinator dan pengawas SD.
Kepala Dinas PKO Lobu Ori, S.Pd, M,Pd (4/4) dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Stimulant Institute atas intervensinya terhadap isu literasi di Sumba Barat “guru sebagai mentor yang terlibat dalam workshop ini harus melaporkan progress pemetaan kemampuan literasi setiap bulan ke DPKO untuk ditindaklanjuti” himbau Lobu.
Ditempat yang sama, Adriana Loru Koordinator Education Stimulant Institute menuturkan bahwa “Untuk saat ini, Sponsorship hanya menargetkan pada sekolah intervensi. Pasca workshop mentor terpilih akan bermitra guru kelas rendah melakukan pemetaan kemampuan literasi pada anak kelas II dan III. Selanjutnya, 20 anak dengan keterbatasan literasi akan didampingi secara intens oleh mentor untuk mengikuti kegiatan membaca yang menyenangkan. Aktivitas ini dimulai pada bulan April sampai Desember 2023” ujar Adri.