30 Juni 2025 /
949 Viewers

Kepemimpinan Inspiratif, Kunci Sukses Sekolah Model Sponsroship di Sumba Barat

Sumba Barat, 30 Juni 2025 . “Pemimpin bukan sekadar jabatan, melainkan tentang teladan yang layak ditiru,” tegas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (DPKO) Kabupaten Sumba Barat, Samuel Kalikulla, S.Pd, M.Pd, saat memberikan arahan dalam pertemuan Evaluasi Hasil Monitoring dan Pendampingan Sekolah Dasar Model Sponsorship di Aula Rumah Belajar Sumba. Dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan pentingnya kepemimpinan yang mampu menjadi motivator dan inspirator di lingkungan sekolah. Arahan ini menjadi pengingat akan peran strategis kepala sekolah sebagai penggerak utama perubahan di satuan pendidikan dasar.

Sejak Maret 2025, Stimulant Institute bekerja sama dengan Dinas PKO dan Bagian Kesra Setda Sumba Barat telah menjalankan serangkaian pelatihan penyegaran untuk mempersiapkan lima SD sebagai Sekolah Model Sponsorship. Lima sekolah tersebut adalah SD Inpres Sobarade, SDM Hupumada, SDM Weekabete, SDN Lingu Lango, dan SDM Waikarudi. Program ini berfokus pada integrasi tiga isu utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak ke dalam kegiatan sekolah. Ketiga isu tersebut dijalankan melalui program literasi, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan perlindungan anak berbasis satuan pendidikan yang dikoordinasi oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).

Untuk menjamin kualitas implementasi program, tim edukasi bersama pengawas dan fasilitator SD telah mengembangkan instrumen monitoring dengan tujuh komponen utama, yakni manajemen sekolah, pembelajaran, perpustakaan, peran serta masyarakat, Reading Fun Activity, UKS, dan TPPK.  Instrumen ini tidak hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga panduan strategis bagi sekolah, pengawas, dan fasilitator dalam menyusun dan menindaklanjuti rencana aksi perbaikan.  “Kepala sekolah sebagai pemimpin harus melakukan supervisi minimal dua kali dalam satu tahun ajaran untuk menjamin kualitas pengajaran,” ujar Korwas SD, Yakobus U. Dagha, S.Pd, M.Pd, yang juga tergabung dalam tim monitoring.

Selama dua bulan pelaksanaan (Mei–Juni), hasil monitoring menunjukkan kemajuan signifikan. Empat dari lima SD kini berada pada kategori BAIK, meskipun beberapa indikator masih perlu diperkuat. Salah satu area yang memerlukan perhatian khusus adalah peran serta masyarakat, yang belum maksimal di beberapa sekolah. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi, komitmen, dan kepemimpinan sekolah dalam menggerakkan perubahan yang berkelanjutan. Sekolah tidak dapat berjalan sendiri; keterlibatan seluruh ekosistem pendidikan termasuk orang tua, masyarakat, dan pemerintah daerah menjadi faktor penentu keberhasilan.

Melihat hasil yang menjanjikan, Dinas PKO berencana mereplikasi model ini ke sekolah-sekolah lain di Sumba Barat. “Sekolah Model Sponsorship ini akan menjadi model rujukan dan kiblat pengembangan sekolah lainnya di bawah koordinasi Dinas PKO,” ungkap Kepala Bidang SD, menyampaikan optimisme terhadap masa depan program ini.

Keberhasilan program ini membuktikan bahwa dengan strategi terarah, kepemimpinan yang kuat, dan monitoring yang efektif, transformasi pendidikan dasar di daerah bisa dilakukan secara nyata dan berdampak luas. (SI/Education/AL)