06 September 2023 /
622 Viewers

Kampanye Cegah Kekerasan di Sekolah; #Kita Bateman Kita Bajaga

“10 sekolah yang telah melaksanakan kampanye Cegah Kekerasan di Sekolah akan ditetapkan sebagai sekolah ramah anak di kabupaten Sumba Barat. Saat ini tinggal menunggu keputusan Bupati. Terima kasih kepada Mitra Stimulant yang sudah punya perhatian yang luar biasa terhadap masa depan anak-anak. Terimakasih untuk semua karya baik yang telah dilakukan”. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas P5A Sumba Barat Samuel Kali Kulla saat menghadiri kegiatan di SD Negeri Pagadureda.

Kampanye “Cegah Kekerasan di Sekolah” dengan tema Kita Bateman Kita Bajaga, telah dilaksanakan di 10 SD. Event ini mengajak anak-anak agar mampu menjadi teman yang baik dan saling menjaga ketika berada di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah.

Selain itu sebagai upaya menyadarkan semua pihak terutama warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak. Kampanye ini didesain oleh tim program Gender dan Perlindungan Anak bersama-sama dengan Forum Anak Daerah (FAD). Kampanye bertema edukasi mendorong dan memperkenalkan kepada anak anak tentang hak-hak nya, mengenalkan jenis-jenis kekerasan, dan bagaimana cara melapor jika ada tindakan kekerasan. Moment ini juga dimaksimalkan untuk mensosialiasasikan regulasi yang diterbitkan oleh Kemendikbudriset yaitu Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Anak di lingkungan satuan Pendidikan (8/8).

Selaras dengan amanah pada Permen Nomor 46, yang mengajurkan agar sekolah memiliki Tim Pencegahan dan Penanganan Kasus (TPPK). Program gender dan CP telah membentuk Tim Perlindungan Anak Sekolah (PAS) di 10 SD intervensi. Pembentukan tim PAS mendahului Permen 46. Artinya ada kepekaan yang dimiliki oleh Sponsorship yang memiliki mimpi untuk menciptakan dunia yang nyaman dan aman bagi anak, ujar Arfiny Ghosyasi Coordinator Gender dan CP Stimulant.

Tim PAS dilegitimasi melalui SK Kepala Sekolah dan diketahui oleh Dinas PKO. Tim ini terdiri dari kepala sekolah, guru, komite dan perwakilan peserta didik. Tim ini akan bekerja dengan tim PATBM desa. Kolaborasi dari tingkat desa hingga kabupaten, diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran warga sekolah dan masyarakat untuk bahu membahu memberikan perlindungan kepada anak dalam situasi apapun.