“Gaya kepemimpinan berkontribusi terhadap kinerja warga sekolah”. Pernyataan ini dilontarkan oleh Lobu Ori S.Pd, MPd Kepala Dinas PKO Kabupaten Sumba Barat saat membuka kegiatan pelatihan Manajerial dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pengawas Jenjang Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten Sumba Barat (11-12/8). Dihadapan 90 peserta (59P; 41L) beliau menegaskan bahwa “kepala sekolah sebagai peletak dasar di satuan pendidikan. Pondasi tidak kuat, bangunan tidak bertahan lama. Kemajuan mutu pendidikan di tentukan oleh kualitas bapak/ ibu. Jangan mimpi mendapatkan hasil yang baik, jika kita sendiri tidak mencontohkan hal baik”, ujar Lobu Ori.
Kompetensi kepala sekolah meliputi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Lima kompetensi ini, dapat berjalan dengan baik jika diikuti dengan penerapan kebijakan berbasis satuan pendidikan. Dasar ini yang mendorong Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD (P2TK) Dinas PKO bekerja sama dengan Stimulant Institute menyelenggarakan pelatihan manajerial dan kepemimpinan. Agenda ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi kepala sekolah serta mendorong actor potensial mengembangkan kebijakan yang mendukung kualitas dan kesejahteraan sumber daya pada satuan pendidikan.
Untuk memotivasi dan menunjukan praktik baik kepada para kepala sekolah, butuh rekan sebaya yang berhasil mempraktikan manajerial dan kepemimpinan pada satuan pendidikan. Oleh karena itu, kami berpikir untuk berkolaborasi dengan Ibu Susana Paubun Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Waikabubak dan Stimulant Institute, ujar kepala seksi P2TK Anton Samani. Pihak kami sudah lama bekerja sama dengan Stimulant, dan itu membantu mengubah mindset kami, ujar Anton.
Sebagaimana tujuan dan hasil yang diharapkan, narasumber mengemas materi dengan metode partisipatif dan inklusif. Susan Paubun merincikan materi manajerial dan kepemimpinan melalui praktik nyata yang telah diterapkan disekolahnya. “sebagai kepala sekolah perlu mengubah mindset untuk berkembang. Dan, mindset ini perlu ditindaklanjut melalui praktik nyata. Penting diingat apa yang telah dilakukan dan apa yang perlu ditingkatkan. Karena, ini bagian dari konsekuensi tanggung jawab sebagai pimpinan di satuan pendidikan. Scope lebih besar karena ada output dan hasil akhir yang harus dicapai” ujar Susan.
Dipenghujung materi, Susan menghimbau kepada peserta “Kepada ibu/ bapak, informasi yang diberikan perlu tersimpan di kepala dan hati dan ditindaklanjuti dalam diri sendiri dan warga sekolah. Menjadi virus positif, bagi semua orang yang ada disekeliling”.
Sementara, Stimulant Institute diwakili oleh Adriana Loru dan Librianus Lake berbagi informasi terkait implementasi kebijakan Perlindungan dari Eksploitasi Kekerasan dan Pelecehan Seksual (PEKPS) dan manajemen stres. Informasi ini penting dibagikan kepada manajemen sekolah untuk memastikan semua warga sekolah merasa aman dan selalu merindukan untuk kembali. Kebijakan ini, penting menjadi perhatian dan diterapkan pada lingkungan kerja termasuk satuan pendidikan, ujar Adri.