28 Mei 2025 /
912 Viewers

Morotai Evaluasi Pendidikan: Data Rapor Jadi Dasar Perencanaan Sekolah

Gotalamo, 28 Mei 2025 — Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai terus berupaya memulihkan kualitas pendidikan pasca pandemi dan tantangan pembelajaran yang berkepanjangan. Salah satu langkah strategis adalah melalui kegiatan Penguatan Kapasitas Kepala Sekolah dalam Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Berbasis Data, yang dilaksanakan pada 27–28 Mei 2025 di Aula Hotel Perdana, Gotalamo.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Stimulant Institute bersama Save the Children Indonesia melalui program KREASI, dan melibatkan kepala sekolah intervensi, Dinas Pendidikan, serta perwakilan dari BGP dan BPMP Provinsi Maluku Utara.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai, HI Tajak Lotar, menegaskan pentingnya pemanfaatan Dana BOS secara strategis. Ia menyampaikan bahwa pengambilan keputusan berbasis data, khususnya data Rapor Pendidikan, menjadi kunci dalam peningkatan indikator mutu pendidikan seperti literasi, numerasi, dan karakter peserta didik.

“Kepala sekolah memiliki peran sentral dalam menciptakan praktik belajar berkualitas, menyusun rencana kerja sekolah yang relevan, serta mengawasi pelaksanaan pembelajaran. Dengan memanfaatkan data rapor pendidikan secara optimal, kepala sekolah dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan berdampak,” ujar Tajak Lotar.

Diskusi dalam kegiatan ini fokus pada bedah rapor pendidikan, yang menjadi wahana reflektif bagi para kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan nyata di satuan pendidikan masing-masing. Mereka menganalisis capaian, merumuskan kebutuhan prioritas peserta didik, serta menyusun rencana intervensi berdasarkan data.

Baena Abdullah, perwakilan BGP Provinsi Maluku Utara sekaligus fasilitator kegiatan, menyampaikan bahwa Morotai sebelumnya pernah menempati posisi kedua dalam indeks pendidikan provinsi. Namun, tanpa peningkatan kompetensi guru dalam beberapa tahun terakhir, posisi tersebut menurun drastis.

“Perubahan alokasi anggaran yang tidak mendukung pelatihan guru berdampak langsung pada kualitas pembelajaran. Dalam delapan tahun terakhir, program pengembangan guru sangat minim dilakukan. Inilah sebabnya kegiatan penguatan kapasitas seperti ini sangat dibutuhkan,” jelas Baena.

Baena juga mengapresiasi upaya Stimulant Institute dan Save the Children Indonesia melalui KREASI, yang telah memberikan dukungan nyata bagi peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah di Morotai. Ia berharap, hasil pelatihan ini dapat menular dan memperkuat seluruh ekosistem pendidikan di kabupaten tersebut.

Melalui diskusi ini, kepala sekolah bersama tim BOS kabupaten mengkaji kembali efektivitas penggunaan anggaran dan menetapkan strategi yang lebih relevan berdasarkan kebutuhan siswa dan satuan pendidikan. Ini menjadi langkah penting menuju perencanaan pendidikan yang lebih adil, tepat sasaran, dan berdampak nyata.

“Mari belajar bersama, membangun komitmen, dan memastikan bahwa Dana BOS benar-benar mendukung peningkatan mutu pendidikan di Morotai,” pungkas Tajak Lotar. (Red/SI)