28 Juni 2025 /
298 Viewers

Pelatihan Rumah Pendidikan: Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Guru di Morotai

Morotai, 28 Juni 2025. Dalam upaya menjawab tuntutan pembelajaran modern berbasis teknologi, Stimulant Institute bekerja sama dengan Save the Children Indonesia melalui program KREASI menyelenggarakan bimbingan teknis pemanfaatan platform digital pembelajaran milik pemerintah, Rumah Pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, dengan menghadirkan master teacher secara luring di Aula Hotel Perdana serta melibatkan guru dari sekolah intervensi KREASI secara daring. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengakses dan mengoptimalkan Rumah Pendidikan sebagai sarana pembelajaran yang menarik, interaktif, dan bermakna bagi siswa. Kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi bersama mengenai sejauh mana teknologi telah dimanfaatkan dalam proses belajar-mengajar, khususnya di wilayah Morotai.

Salah satu peserta, Yaya seorang master teacher mengaku baru menyadari potensi besar yang dimiliki Rumah Pendidikan setelah mengikuti pelatihan. “Secara pribadi saya jarang membuka Rumah Pendidikan. Melalui pelatihan ini, saya baru sadar bahwa banyak materi penunjang dan buku ajar yang sangat bermanfaat bagi guru,” ujarnya. Pengalaman Yaya menegaskan pentingnya pelatihan sebagai sarana edukasi sekaligus penyadaran terhadap pemanfaatan teknologi yang telah disediakan pemerintah.

Meski platform Rumah Pendidikan menyediakan berbagai sumber belajar berkualitas, guru di Morotai masih menghadapi sejumlah kendala dalam pemanfaatannya. Secara teknis, banyak guru belum memiliki akun belajar.id, yang merupakan syarat utama untuk mengakses platform. Hal ini disebabkan oleh belum terdaftarnya sebagian guru dalam sistem Dapodik, serta perbedaan proses pendaftaran akun bagi guru madrasah di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Di sisi lain, keterbatasan infrastruktur internet dan rendahnya motivasi belajar turut menjadi hambatan signifikan. Saat ini, sebagian guru hanya mengakses platform saat mengikuti program tertentu seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), sehingga potensi pengembangan profesional melalui Rumah Pendidikan belum dimanfaatkan secara optimal.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pelatihan ini juga menekankan pentingnya strategi terstruktur dan kolaboratif. Hilda, pemateri dari Kantor GTK Provinsi Maluku Utara, menegaskan peran strategis master teacher dalam memperluas pemanfaatan teknologi pendidikan. “Penting bagi master teacher memahami penggunaan platform Ruang GTK dan Rumah Pendidikan, agar mereka dapat menyebarluaskan pengetahuan ini ke sekolah-sekolah lainnya,” jelasnya.

Pelatihan ini juga mendorong sinergi lintas institusi antara Kemendikbudristek dan Kemenag, guna memastikan seluruh guru memperoleh akses yang setara terhadap akun belajar.id dan pelatihan teknologi pendidikan. Kolaborasi ini dinilai sebagai langkah awal yang strategis dalam memperluas akses serta mendorong pemerataan kualitas pendidikan melalui pendekatan digital.

Melalui pelatihan ini, para guru tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga diajak merefleksikan peran mereka dalam membentuk pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. Diharapkan, guru-guru di Morotai semakin terampil dan termotivasi menggunakan Rumah Pendidikan sebagai media utama pembelajaran sekaligus sebagai sarana pengembangan diri yang berkelanjutan.

Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, transformasi digital pendidikan di Morotai tidak hanya menjadi mungkin, tetapi juga berpeluang menjadi model inspiratif bagi wilayah 3T lainnya di Indonesia. (SI/Red)